Pemberitaan Media Massa dan Perbincangan di Media Sosial  
15 – 17 Oktober 2023

LATAR BELAKANG  
Mahkamah Konstitusi sebagai benteng akhir penjaga konstitusi menjadi sorotan publik dalam banyak kasus, termasuk perihal batas usia capres-cawapres yang ramai belakangan ini.  
Pasca dibacakan pada Senin (16 Oktober 2023) siang, putusan MK tentang batas usia capres-cawapres langsung menjadi polemik dan menarik perhatian media massa dan publik di media sosial.  
Reaksi publik atas putusan tersebut, beragam. Pro kontra di masyarakat terjadi dan terlihat juga di media sosial.  
Trending Topics Indonesia (TTI) di media sosial Twitter/X, ramai dengan kata-kata yang terkait dengan isu ini dalam dua hari terakhir. Beberapa TTI bahkan langsung menunjukkan penolakan.

PERTANYAAN  
- Apa saja isu yang muncul terkait Mahkamah Konstitusi pasca pembacaan keputusan tentang batas usia capres-cawapres.  
- Siapa saja aktor yang berbicara soal Mahkamah Konstitusi.  
- Bagaimana peta percakapan tentang Mahkamah Konstitusi.  
- Bagaimana emosi dalam percakapan tentang Mahkamah Konstitusi.  

METODE  
- Data yang digunakan adalah data pada periode dari 15 Oktober 2023 pukul 00.00 WIB s.d. 17 Oktober 2023 pukul 13.59 WIB.  
- Data yang diambil bersumber dari media online dan Twitter.  
- Data diambil menggunakan pendekatan kata kunci. Adapun kata kunci yang dipasang adalah: MK, Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Keluarga, MahkamahKonstitusi, MahkamahKeluarga. Difilter kusus untuk Bahasa Indonesia.

TREND OF TRENDING TOPICS /1  
Tagar #KamiMuak naik dan menempati posisi 4 besar TTI pada 17 Oktober pukul 07.39 WIB, kemudian sempat bertahan selama beberapa jam hingga akhirnya perlahan bergerak menurun.  Untuk tagar #MakinEnek sempat menempati posisi 1 pada tanggal 16 Oktober pukul 18.09 WIB. Sempat bertahan juga selam beberapa jam hingga akhirnya menurun.

TREND OF TRENDING TOPICS /2  
Tagar #Gibran naik dan menempati posisi 3 besar TTI pada 16 Oktober pukul 17.39 WIB, kemudian bergerak fluktuatif hingga 15 besar dalam beberapa jam.  Untuk tagar #Paman menempati posisi 9 pada tanggal 16 Oktober pukul 20.39 WIB. Terakhir menempati posisi 26 besar pada 17 Oktober pukul 14.00 WIB.Translate with DeepL

TREND ISU  
Tren perbincangan mencapai puncak pada 17 Oktober pukul 08.00 WIB dengan 4.736 mentions. Didorong kritik keras netizen atas putusan final MK yang mengabulkan syarat menjadi Cawapres adalah pernah atau sedang menjabat di Pemerintahan.  Sedangkan kuantitas pemberitaan di media online mencapai puncak pada 16 Oktober pukul 12.00 WIB dengan 1.391 mentions setelah media nasional ramai mengabarkan putusan awal MK untuk menolak semua gugatan terkait batas usia Capres dan Cawapres.

SOCIAL NETWORK ANALYSIS  
Terdapat 4 klaster netizen di Twitter yang mengekspresikan pandangan mereka: Pro Ganjar, Pro Anies, Publik/Aktivis, dan Media.  Percakapan bernada negatif (60%): Amplifikasi Saldi Isra kritisi putusan final MK, marah dengan hasil putusan MK, sebut 16 Oktober menjadi hari Mahkamah Keluarga, kepercayaan pada lembaga negara anjlok.  Percakapan positif (29%): Publik sempat apresiasi MK kabulkan gugatan usia Capres-Cawapres (terkena prank).Translate with DeepL

Klaster Pro Ganjar:
• Mixed: Netral, Positif, Negatif.  
• Minta pemohon gugatan dihukum berat oleh masyarakat (netral).  
• Putusan MK tidak terkait dengan Jokowi (netral).  
• Apresiasi MK tolak gugatan (positif).  
• Nilai putusan MK belum bisa diterapkan sepenuhnya (netral).  
• Nilai adanya cawe-cawe untuk Gibran (negatif).  
• Top influencers: @Paltiwest, @ch_chotimah2, @Miduk17, @yusuf_dumdum, @henrysubiakto.  
Klaster Media:
• Negatif.
• Kabarkan sejauh ini skenario Jokowi terus berkuasa berjalan mulus.
• Narasi bahwa Jokowi membangun politik dinasti tidak terbantahkan.
• Hakim Saldi Isra ungkap perubahan sikap MK gara-gara paman Gibran ikut RPH. • Top Influencers: @temponewsroom, @catchmeupid, @VIVAcoid.

Klaster Pro Anies:
• Negatif.
• Saldi Isra kritisi putusan final MK.
• Nilai putusan MK Hina Gibran dan harap dinasti Jokowi membusuk.
• Bagikan bocoran putusan MK.
• Marah dengan hasil putusan MK.
• Sebut MK sebagai Mahkamah Keluarga.
• Top Influencer: @ekowboy2, @faizalassegaf, @dennyindrayana, @DokterTifa, @NenkMonica.  
Klaster Publik/Aktivis:
• Negatif.
• Sindir MK kabulkan gugatan usia Capres-Cawapres.
• Amplifikasi kebingungan Saldi Isra dengan perubahan putusan MK.
• MK seolah prank publik setelah tolak gugatan usia cawapres.
• Nilai MK membuat kepercayaan public pada lembaga negara semakin anjlok.
• Top Influencer: @okkymadasari, @PartaiSocmed, @mazzini_gsp, @Dandhy_Laksono.

ANALISIS SENTIMEN  
Media Online  
Positif (32%):
• KNPI apresiasi putusan MK soal batas usia Capres dan Cawapres.
• Walikota Bukittinggi: Putusan MK angin segar bagi Gen Z-Milenial.  
Negatif (47%):
• MK dinilai kehilangan akal sehat usai kabulkan syarat Capres-Cawapres.
• Tim Ganjar sebut MK lampaui kewenangannya soal syarat alternatifbatas usia Capres-Cawapres.
• Putusan MK muluskan dinasti Jokowi.
• Putusan MK merusak demokrasi.  
Media Sosial  
Positif (29%):
• Publik apresiasi MK kabulkan gugatan usia Capres-Cawapres yang diajukan PSI. Negatif (60%):
• Amplifikasi Saldi Isra kritisi putusan final MK.  
• Marah dengan hasil putusan MK.
• Sebut MK adalah Mahkamah Keluarga.
• MK lampaui kewenangan.
• MK tidak lepas dari pengaruh Istana.

ANALISIS EMOSI  
Joy:  Netizen sempat gembira dengan putusan awal MK.  
Trust: Netizen yakin putusan final MK diintervensi.  
Surprise: Netizen kaget MK kabulkan syarat Cawapres, setelah sebelumnya tolak 3 gugatan.  
Anger: Netizen marah atas keputusan MK yang kabulkan syarat cawapres.  
Sadness: Netizen sedih dengan kondisi MK yang dianggap sudah diintervensi.

TREND OF EMOTIONS  
Emosi trust awalnya muncul sangat tinggi pasca MK putuskan tolak gugatan PSI perihal batas usia capres- Cawapres, pada 16 Oktober. Cuitan-cuitan tentang hal ini terus diamplifikasi pada hari yang sama, sampai sekitar pukul 22 WIB.  
Meski demikian, emosi yang juga tinggi pada 16 Oktober sekitar pukul 12-13 WIB, adalah anticipation. Publik ingatkan, masih ada gugatan lagi terkait batas usia yang belum diputus oleh MK.  
Emosi surprise, menyusul pasca MK menerima sebagian gugatan terkait batas usia capres-Cawapres.  
Setelah itu, perbincangan publik didominasi oleh emosi anger dan kecaman pada MK pun mengalir deras.

TOP INFLUENCERS /1  
Top 5 influencer dominan dari akun media.  
- Akun Pro Anies: @NenkMonica, @msaid_didu.
- Akun Media: @temponewsroom, @tvOneNews, @Catchmeupid.Translate with DeepL

TOP INFLUENCERS /2  
Jajaran 20 Top Influencer didominasi oleh akun–akun pro Anies, pro Ganjar, dan akun–akun media.  Akun-akun pro Anies dan pro Ganjar menyampaikan kriXk keras atas putusan final MK yang mengabulkan syaratmenjadi Cawapres adalah pernah atau sedang menjabat di Pemerintahan.

PETA TOKOH PRO - KONTRA  
Kontra Putusan Final MK: 50 orang (50%) Hormati (netral): 25 orang (25%) Pro Putusan Final MK: 25 orang (25%)  
Tercatat setidaknya ada 100 tokoh yang membicarakan isu putusan MK soal Batasan usia Capres-Cawapres.  
Dari 100 tokoh tersebut, 50% diantaranya, mengkritisi putusan final MK yang mengabulkan gugatan terkait batas usia Capres-Cawapres.  
Adapun, 25% tokoh mendukung putusan final MK agar memberikan kesempatan generasi muda memimpin Indonesia.  Sisanya 25% tokoh ikut bersuara dan menghormati keputusan final MK tersebut.

DAFTAR TOKOH DAN OPINI /1

DAFTAR TOKOH DAN OPINI /2

DAFTAR TOKOH DAN OPINI /3

DAFTAR TOKOH DAN OPINI /4

DAFTAR TOKOH DAN OPINI /5

DAFTAR TOKOH DAN OPINI /6

DAFTAR TOKOH DAN OPINI /7

DAFTAR TOKOH DAN OPINI /8

DAFTAR TOKOH DAN OPINI /9

MOST SHARED TWEET /1  
Dari @temponewsroom, @catchmeupid, @ekowboy2, @faizalassegafTranslate with DeepL

MOST SHARED TWEET /2  
Dari @NenkMonica, @okkymadasari, @AnthonyBudiawan, @PartaiSocmedTranslate with DeepL

MOST SHARED TWEET /3  
Dari @mazzini_gsp, @Melihat_Indo, @VIVAcoid, @DokterTifa

TOP HASHTAGS  Tagar yang mendominasi umumnya menyuarakan kekecewaan atas putusan final MK, seperti #KamiMuak, #MakinEnek.

SITUS BERITA PALING AKTIF  
5 besar media didominasi oleh media Mainstream.  Media Mainstream: http://news.detik.com, http://liputan6.com, http://kumparan.com, http://nasional.kompas.com, http://metrotvnews.com.Translate with DeepL

RANGKUMAN /1  
Sikap dan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) perihal batas usia capres-cawapres menjadi sorotan publik, bahkan sebelum MK menyampaikan putusannya.

Keputusan MK atas batas usia capres-cawapres sempat disambut dengan suka cita (joy) oleh publik setelah MK sampaikan menolak gugatan yang dilayangkan PSI.

Akan tetapi, putusan final MK yang kabulkan sebagian gugatan Almas Tsaqibbirru tentang batas usia capres-cawapres mengejutkan publik dan langsung berbuah kecaman. Tidak sedikit warganet yang menilai masyarakat Indonesia kena prank oleh MK.  

Tokoh-tokoh nasional, sontak bereaksi keras atas putusan MK tersebut. Beberapa narasi yang cukup dominan antaranya:  (1) MK membuat putusan yang melampaui wewenangnya,  (2) MK sedang meruntuhkan kepercayaan dan legitimasi publik kepada MK,  (3) Mahkamah Konstitusi merusak tatanan hukum dan demokrasi,  (4) MK memberi landasan hukum untuk dinasti politik dan langgengkan kekuasaan,  (5) putusan MK merupakan pesanan politik.  

Meski demikian, beberapa tokoh nasional juga mendukung atau bersikap netral atas putusan MK. Beberapa yang cukup banyak dikutip antaranya: (1) perihal putusan MK harus ditanyakan ke MK, (2) putusan MK membuka peluang untuk semua kepala daerah Gen Z dan millenial menjadi capres- cawapres, (3) MK independen dalam memutuskan, (4) MK sudah bertindak sesuai prinsip keadilan, (5) menghormati keputusan MK.  

Percakapan di media sosial secara umum terbagi dalam empat klaster dengan suara yang relatif bulat, mengecam atau setidaknya menyangkan putusan final MK.

RANGKUMAN /2  
Percakapan di media sosial, juga, kuat merupakan respons atas cuitan-cuitan pemberitaan di media online.  

Publik umum, aktivis demokrasi, juga tokoh nasional sebagian besar merespons putusan final MK dengan nada kekecewaan di media sosial.  

Akun-akun yang selama ini keras membela Presiden Jokowi, pun sebagian besar menyayangkan putusan final MK tersebut.  

Trending Topics Indonesia, tercatat sempat diisi oleh kata-kata yang sebagian besar diisi suara kekecewaan atas putusan final MK, seperti Paman, Gibran, KamiMuak, MakinEnek, Mahkamah Keluarga, prank, Hakim MK, Jan Etes, Saldi Isra, Yusril.

Link: https://twitter.com/ismailfahmi/status/1714424713571881447